Senin, 28 Januari 2013

Bagian 227.pertemuan tak terduga

Usaha yang di lakukan zhui tang tidak tahu berhasil atau gagal memanfaatkan energi kilat listrik petir langit mendorong ke puncak maksimal energi pedang petir menembus langit.jurus terkuat dari ilmu pedang petir. Cerita di arah kan lagi pada perjalanan wong han. Pangeran dari pulau teratai es yang mengembang misi mendapatkan kembali pedang kristal langit mengalami tekanan yang berat berturut turut, kejadian yang berat yang belum pernah dia alami sebelumnya. Pertama kali mendarat di daratan besar dia sudah di hadapkan pada tewasnya uk chu murid kakeknya di bunuh KELELAWAR HITAM IT SIAU PIMPINAN 7 PEMBURU IBLIS,lalu terluka parah duel dengan CIANG LUNG,kemudian tanpa sengaja dia merasa telah membuat dua orang anggota wisma ming tewas dan luka kritis beberapa orang di tambah hilang nya tei han murid kakek nya lagi tidak tahu hìdup atau mati saat mencari informasi tentang keberadaan pedang kristal langit di kota hujan. Dengan penuh rasa penyesalan atas semua hal yang terjadi pada wisma ming,wong han pamitan pada ketua ming ti dan dia berjanji akan menumpas kuil dupa dan menyeret orang orang yang telah membunuh dan melukai anggota keluarga wisma ming. Walau di jelaskan ming ti kalau yang terjadi bukan salah wong han tetapi kuil dupa iblis yang mencari perkara dengan wisma ming dengan memanfaatkan wong han.namun penjelasan ketua wisma ming tidak terggoyahkan pendirian wong han yang akan mencari sendiri kuil dupa. Wong han tidak tahu harus mencari dimana paman nya dan juga kuil dupa.kakinya terus berjalan meninggalkan benteng kota wisma ming tak terasa sudah cukup jauh.saat malam bukan halangan buat wong han untuk tidur di atas pohon atau pun di atas tanah datar. Seperti biasa setelah pagi dia pun melanjutkan lagi perjalanan tanpa arahnya karena wong han sudah tidak berniat meminta bantuan orang lain lagi kuatir peristiwa seperti wisma ming terulang kembali,sudah cukup sekali melibatkan orang lain dalam masalahnya. Saat wong han melewati jalan setapak yang sempit di dalam hutan,di pinggir jalan hanya berjarak dua meter tampak seorang pria berpakaian hitam duduk bersandar di sebatang pohon besar,kepalanya tertunduk seperti sedang tidur dan ada pedang panjang di sandarkan di bahu kanannya. Jelas dia adalah seorang petarung bersenjata pedang. Wong han tidak menghiraukan orang yang duduk bersandar itu namun tetap waspada penuh berjaga jaga dia di serang mendadak. dia terus berjalan melewati orang itu. Tiba tiba terdengar suara menegur halus. "aku sudah menunggu seharian,akhirnya kau lewat juga".suara itu jelas di tujukan pada diri wong han yang lewat dirinya sejauh 4 langkah terhenti. Langkah kaki wong han terhenti dan membalikan badan melihat pada orang yang menundukkan kepalanya seperti tidur bersandar pada pohon besar itu,. "kau kenal dengan ku".tanya wong han seperti biasanya dingin dan kaku. Orang yang bersandar pada pohon besar itu menguap sebentar dan berdiri,pedang hampir sepanjang dua meter itu di letak kan tegak lurus melewati tinggi badannya. "nama dan wajah mu yang tampan seperti pangeran itu sudah terkenal hampir seantero daratan besar,jadi jangan heran kalau banyak yang kenal pada dirimu".kata pria itu.wajahnya bulat,mata lebar serta rambut panjang di ikat ke atas yang aneh pedang yang di gunakan sangat panjang tentu orang itu seorang pengguna senjata yang berberbeda pada umumnya. "apakah kau dari kuil dupa".tanya wong han singkat,sinar matanya mentereng curiga,karena hanya orang orang dupa yang inginkan kematiannya dan mungkin dia akan di hadang di dalam hutan jalan yang sempit itu,jujur saja itu yang di harapkan wong han dengan munculnya orang orang kuil dupa pertarungan kali ini dengan pria bertenaga getaran itu akan dia selesaikan segera hidup atau pun mati . Pria yang menghadang wong han menjawab dengan tenang. "aku tidak ada hubungannya dengan mereka,ada beberapa hal yang ingin ku tanyakan dan aku harap kau bisa menjawab dengan terus terang.".kata pria itu serius. Melihat orang yang ada di depannya berkata tidak ada hubungan dengan kuil dupa namun wong han tidak percaya begitu saja.melihat ada ke raguan dari wong han dia pun menjura memberi hormat. "aku ma siong ,maaf mengganggu perjalan mu disini,aku hanya ingin tahu,apakah anda dari istana es".tanya orang itu ternyata bernama ma siong itu. "aku tidak ada hubungannya dengan istana es".jawab singkat wong han tidak banyak basa basi. Tampak ada kekecewaan orang bernama ma siong itu. "sayang sekali padahal aku berharap kau dari istana es jadi aku bisa memenggal kepala mu disini".kata kata yang sangat tajam membuat mata wong han terkesima menahan amarah tidak suka pada orang itu bermaksuad akan membunuhnya jika dia dari istana es,lagi lagi ancaman pembunuhan dan kemelut dendam. Wong han dengan tenang melangkah lebih dekat pada ma siong,aura dingin beku muncul mendadak membuat ma siong yang awalnya tenang tiba tiba merasakan suatu ancaman yang menakutkan muncul dari tubuh orang yang ada di hadapannya.tangan kanan yang memegang pedang panjang menggengam sangat erat siap mencabut keluar. Beruntung tiba tiba muncul suara seruan keras terdengar sangat jelas. "siapa yang berani memenggal kepala orang istana es,apa sudah bosan hidup".dari rimbunan atas pohon melompat keluar 2 sosok tubuh mendarat sangat ringan di hadapan mereka berdua. Seorang pria berusia 27 tahun dengan baju warna hijau sikap nya angkuh dan seorang lagi berusia sekitar 33 tahunan berpakain merah tua.mereka tidak membawa senjata apa pun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar