Jumat, 08 Maret 2013

Bagian 283.rawa kematian dan kerjasama yang aneh

Tentang wong han akan di hentikan sejenak ,cerita akan di arah kan ke sebuah tempat yang misterius. Di daratan besar ada 3 tempat angker yang paling di takuti dan di jauhi setiap petarung.salah satunya adalah RAWA KEMATIAN. Rawa kematian telah menjadi makam petarung yang tidak terhitung jumlahnya. Di atas rawa tumbuh pohön pohon besar berbagai jenis dengan warna daun yang berwarna warni banyak di antarnya berduri tajam dan berbunga yang sangat indah,pohon nya juga rindang.sehingga dari jauh akan terlihat sebuah hutan luas yang sangat indah seperti lukisan warna, membuat semua orang yang melihatnya akan tertarik untuk kesana. di balik keindahan dan kerindangan daun yang berwarna warni hutan yang tumbuh di rawa itu menyimpan bahaya yang mematikan.pohon pohon itu tumbuh di atas rawa yang memiliki warna kehijauan dan mengandung racun yang sangat ganas,disana juga hidup ular,ikan belut,dan lintah serta binatang beracun yang lainnya.,pohon pohon yang tumbuh besar di atas rawa beracun itu juga mengandung racun ganas,terkena sedikit getah atau pun durinya nyawa akan langsung melayang. Konon hutan rawa kematian di huni seorang kakek racun yang sangat hebat baik ilmu racun mau pun ilmu silatnya. Hutan rawa yang tenang di sore hari mendapat kunjungan seseorang yang bergerak sangat cepat.sesosok bayangan hitam menerobos masuk ke hutan rawa kematian tanpa rasa takut sedikit pun,gerak tubuh melompat dari satu pohon ke pohon lain begitu ringan. Sosok tubuh menembus ke dalam hutan rawa ke matian hingga sampai ke pusat rawa kematian.ternyata di atas rawa rawa terdapat 4 rumah panggung yang cukup besar.bayangan hitam itu melompat dan mendarat di sebuah rumah yang paling besar dengan halam yang cukup luas terbuat dari papan yang tersusun rapi. Sosok bayangan hitam itu ternyata adalah pria bertopeng tengkorak putih yang membunuh seluruh anak buah perkumpulan tapak 5 darah dan memaksa ketua tapak 5 darah hai pak menyerahkan kitab darah tapak darah. Setelah mendarat di halaman depan rumah itu,pintu rumah depan langsung terbuka,tanpa ragu si tengkorak putih langsung berjalan masuk. Di sana telah duduk bersila seseorang kakek yang sudah sangat tua,jenggot dan kumisnya sangat panjang berwarna hitam,rambut yang awut awutan di ikat oleh tali akar pohon,sepasang matanya tajam seperti ular berwarna hijau melihat pria bertopeng tenggorak putìh.aura mengerikan langsung memenuhi seisi ruangan sama sama siaga melindungi diri. "kau cukup bernyali sendirian datang kesini,apa kau tidak takut bisa masuk tidak bisa keluar,dan akan jadi makanan peliharaan ku disini".kata kakek tua itu dingin. Pria bertopeng tenggorak tertawa kecil tanpa ada segan sedikit pun. "jika akan mati disini aku tidak akan begitu bodoh datang, mengantarkan kematian,lagi pula apa kau yakin mampu membunuh ku,di dalam surat sudah aku jelaskan aku akan membantu mu membunuh musuh besar mu,sebagai gantinya kau harus membantu ku mendapatkan kitab darah di desa daun,jika tidak lebih baik kerjasama ini di batal kan saja".kata pria bertopeng tenggorak itu dengan tegas. "dengan kemampuan mu saat ini bukan hal sulit menghabisi desa daun,kenapa masih ingin aku yang turun tangan,jika bisa lakukan saja sendiri".tolak pria tua itu. Pria tua itu bukan lah orang sembarangan,dia adalah HUA KENG.orang yang tidak terlalu dikenall di daratan besar dalam hal racun. selain itu juga hua keng adalah ketua lama perkumpulan racun kegelapan sebelum mengundurkan diri di gantikan adik seperguruannya. "aku punya alasan sendiri tidak mau turun tangan pada desa daun,jika kau bisa membantuku aku tidak akan mengecewakan mu,apa lagi saat ini kekuatan ming sedang melakukan proses regenerasi beresiko,jika ambisi pak tua itu gagal kita punya kesempatan yang luas membunuh pak tua gila itu".kata pria bertopeng itu serius. "hahahaha . . Pak tua itu sudah kehabisan akal mempertahankan nama besar keluarga nya,di dunia ini selain si gila itu tidak akan ada yang bisa menguasai ilmu nekad itu".kata kakek tua hua keng tampak sangat senang. Sinar mata nya yang tajam melihat pada pria tenggorak putih itu. "kau jangan mengira aku tidak tahu,ketakutan mu menyerang desa daun karena di sana ada seseorang yang akan membuat mu mendapat masalah besar,dia adalah manusia tembaga salah satu dari 3 pembunuh dewa si pria gila itu.jika sampai kasus penyerangan antar sesama pembunuh dewa terdengar si gila itu walau tumbuh sayap dan sembunyi di tanah pun akan tetap sulit lolos dari kematian,jadi kau bermaksud meminjam tenaga ku untuk membuat kekacauan disana dan memanfaatkan waktu mendapatkan kitab darah ". Tertawa kecil si tenggorak putih mendengar penjelasan hua keng. "ketelitian yang hebat,benar aku mengelak bentrok dengan manusia tembaga itu,bukan berarti aku takut pada nya,belum sampai saatnya melenyapkan orang bodoh itu,kau tenang saja aku sudah meminta bantuan seseorang yang akan melenyapkan penghalang dengan cepat dia orang didikan ku".kata pria bertopeng itu menyakinkan hua keng. "kau terlalu memandang rendah kemampuan ku,soal desa daun akan ku bereskan sendiri,bagaimana dengan pak tua raja penghisap arwah apakah dia bersedia ikut membantu membunuh melenyapkan seluruh klan ming". Tanya hua keng serius. "harus hati hati menilai keputusan orang itu karena dia adalah sekutu kuil dupa rencana kita bisa berentakan jika dia terlibat terlalu dalam".jawab pria bertopeng waspada. "bukankah kau berjanji akan mencuri kitab sutera hitam sebagai imbalan kerjasama yang berhasil,atau kau tidak memiliki kemampuan mengambil kitab sutera hitam itu".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar