Rabu, 06 Februari 2013

Bagian 243.pertemuan guru dan murid

Biksu yuan cen membawa biksu len ci ke suatu tempat di pinggir sekitar gunung shiolin.disana telah duduk seseorang biksu berusia tua dalam posisi meditasi dengan mata tertutup di atas batu datar sebesar satu meter di bawah sebatang pohon yang besar dan sangat rindang. Wajah biksu len ci terlihat gupup dan gemetar melihat biksu tua itu.tubuhnya langsung jatuh bersujud di hadapan biksu tua itu 3 kali dahi biksu len ci menyentuh tanah,yang ke tiga kali kepala len ci tidak di angkat.tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut len ci.semua sunyi dan hening.yuan cen juga memberi hormat dengan membungkukan badannya, dia juga tidak berbicara sepatah pun pada biksu tua itu. Biksu tua tidak bereaksi tidak membuka mata seluruh tubuh diam tidak bergerak.hampir 3 jam berdiam akhirnya biksu tua itu membuka suara juga namun matanya tetap tertutup rapat. "biksu kecil mau sampai kapan kau bersujud seperti itu,angkatlah kepala mu,lihat lah ke depan,jika kau melihat ke tanah kau tidak akan dapat melìhat ke depan". Mendengar kata itu pelahan lahan biksu len ci angkat kepalanya namun tetap posisi bersujud di hadapan biksu tua itu. Namun tetap tidak ada sepatah pun kata dari mulut biksu len ci,cuma matanya memandang sayu biksu tua di hadapan nya,seorang biksu yang menyelamatkan nyawa nya dan mengajarinya berbagai dharma buddha serta ilmu TAPAK BUDDHA LANGIT. Biksu tua yang duduk di atas batu itu adalah biksu tanpa nama yang telah menyelamatkan nyawanya dan mengajarinya berbagai hal termasuk ilmu tpak buddha langit karena ada harapan yang sangat besar yang di bebankan di pundaknya len ci dengan itu semua. Kini semua telah musnah setelah ia dengan suka rela membuang semuan ilmu nya dan menjadi murid buddha yang sesungguhnya.tentu dengan seperti itu secara tidak langsung dia telah mengecewakan harapan biksu tua tanpa nama itu.walau pun biksu tanpa nama tidak mau diri nya di anggap guru biksu len ci. "merasa bersalah adalah salah satu penyakit pikiran,tidak merasa bersalah juga merupakan penyakit pikiran akan ke angkuhan".kata biksu tua tanpa nama itu lalu pelahan lahan membuka matanya melihat biksu len ci yang seperti segan melihat mata biksu tanpa nama ,biksu len ci hanya bisa menundukkan kepalanya. "sebagian orang beranggapan kehilangan kemampuan sama saja kehilangan nyawa,lebih baik mati dari pada kehilangan kemampuan bertarung,walau biksu cilik tertawan oleh wisma ming dengan kemampuan yang biksu kecil miliki saat itu tidak akan sulit membuka totokan dan keluar dari wisma ming,walau di wisma ming banyak petarung kuat namun yang bisa sekuat biksu kecil tidak lah banyak,untuk sekedar lolos dari sana mungkin akan bisa,kenapa biksu kecil lebih memilih di bawa ke kuil sampai kehilangan kemampuan apakah biksu cilik tidak merasa telah mengecewakan para guru yang telah berkorban mendidik biksu kecil selama ini,apa alasan biksu kecil sebenarnya". Kata biksu tanpa nama yang terlihat sedikit ke cewa. Biksu len ci terdiam sesaat .lalu menjawab dengan tegas. "aku bersalah kepada semua guru yang mendidik ku dan semua orang yang memberi harapan pada ku,ke egoisan hati nurani ku mengalahkan pikiran ku,aku hanya berniat menjadi murid buddha yang tulus dan belajar dharma kehidupan agar pandangan hidup tercerahkan dari pikiran yang penuh penderitaa".jawab len ci serius. Biksu tanpa nama tersenyum tipis. "menjadi murid buddha tidak harus menjadi murid kuil shiolin,ajaran dharma adalah ajaran kebaikan alam semesta,mengenakan jubah atau tidak asalkan pikiran menjalankan dharma maka orang itu sudah menjalani jalan menjadi buddha,biksu kecil telah menempuh jalan menjadi buddha sudah seharusnya membuang masa lalu dan masa depan,sekarang hiduplah dengan benar jadilah murid buddha yang baik,jangan jadikan beban masa lalu sebagai beban kehidupan saat ini,sekarang kembalilah ke kuil dan belajarlah dengan benar".nasehati biksu tanpa nama.lalu menutup matanya kembali memasuki meditasi yang hening. Biksu len ci bersujud 3 kali pada biksu tanpa nama. "walau seluruh tubuh ini telah kehilangan kekuatan, aku tetap akan berdiri di garis depan jika ada ketidak adilan lebih baik mati terbunuh dari pada membiarkan ketidak adilan terjadi di dunia ini"kata biksu len ci kemudian bangkit berdiri,lalu memberi hormat pada yuan cen.kaki melangkah pelahan lahan meninggalkan biksu yuan cen dan biksu tanpa nama sampai ìlang menjauh. "omitofo,guru murid telah meyusuri seluruh nadi aliran energi adik len ci,walau saluran energi terputus murid merasakan ada energi lain yang aneh di dalam tubuhnya,apakah mungkin energi adik bisa bangkit kembali".tanya yuan cen heran. Pelahan lahan mata biksu tanpa nama membuka matanya. "perisai hati buddha emas memiliki kelebihan di daya tahan dan pemulihan diri yang terluka, biksu kecil sudah mencapai tahap ke dua karena ada nya dukungan energi yang luar biasa kuatanya ginseng emas dan dia juga sudah pernah melewati tahap kematian dan hidup kembali,seluruh tubuh telah di rasuki energi hati buddha emas sehingga kekuatan nya tidak benar benar mati,aliran energi hati buddha emas tidak melalui aliran nadi lagi namun pada seluruh tubuh,ketika kekuatan nya kembali maka akan naik beberapa kali lipat lebih kuat dari sekarang yang ada.biksu kecil itu akan melampauwi kita namun masih jauh di bawah GURU AGUNG TANPA WUJUD,tapi aku senang biksu kecil memiliki pikiran yang jernih dan hati yang bersih,nanti dia akan menjadi salah satu orang terkuat di daratan besar dan menjadi bagian ke damaian dunia".kata biksu tanpa nama tersenyum senang.

2 komentar: