Senin, 26 April 2010

Bagian 97

Karena tidak dapat mengambil penawar dengan cara lembut,lenci terpaksa main keras apa lagi sekarang dia berada di ruangan penuh hawa racun,sebelum lwan bertindak dia bergerak dulu.gerakan len ci sangant cepat dan gesit cakar terjulur siap mencengkram leher lawan.pria yang sudah terluka melompat mundur saat dia melompat mundur kedua tangannya d dorong kan kedepan dua ekor ular biru melesat keluar dari dalam saku lengan bajunya menerjang len ci.namun len ci sudah waspada dengan salto mundur beberapa langkah.mendarat dan melihat pria beracun itu melarikan diri lewat sebuah jalan lorong.len ci baru mau mengejar tiba tiba ia mendengar suara ramai desis dan dari dalam goa lorong dan atas goa yang tidak rata muncul ular yang sangat banyak mengepung dirinya.sadar terjebak musuh,len ci mau keluar lewat jalan yang tadi dia lewati.tiba jalan keluar tertutup dinding besar dan reruntuhan batu goa.ular ular itu pun menyerang dari atas dan bawa.len ci elak menggunakan hawa pukulan menyapu semua serangan ular dari atas dan juga melompat sana sini hindari serangan dari bawa.untung ada lampu obor mempermuda ruang gerak len ci,namun semua tidak semuda yang di bayangkan.dari salah satu dinding rahasia pria beracun itu melempar bom asap beracun ke dalam ruangan dan terdengar suara tawa keras"hahahaha. . .biksu bodoh,terima lah hadia asap beracun dari ku dan sambut kematian mu dengan doa kematian hahahaha . . .
Len ci cepat menutup hidungnya dengan lengan bajunya"asap beracun"seru len ci,situasinya benar benar kritis,terhisap sedikit saja asap beracun nyawa langsung melayang apa lagi masih ada ular ular beracun yang terus menyerang.sebentar saja asap beracun sudah memenuhi seluruh isi ruangan dan len ci harus menahan napas agar tidak terisap asap beracun,dari entah mana datang terdengar suara tawa yang keras.
Len ci berdiri terdiam tenaga ia kerahkan sampai titik puncak pada kedua tpak tangannya ia menerjang jalan yg tertutup batu dan dinding goa di pukul dengan sekuat tenaga meledak mengguncang seisi goa.pukulan itu menghancurkan dinding pintu goa beserta semua reruntuhannya,namun akibat pukulan itu runtuhan d dalam goa mangkin tidak teratur,tanpa buang waktu len ci gunakan kekuatannya lagi menerobos keluar dinding goa dengan paksa sambil berlari keluar ledakan luar biasa kedua kalinya mengguncang dalam goa dan pukulan menerjang keluar akhirnya mampu menembus paksa,saat itulah dia melesat keluar dari dalam goa,goa itu runtuh sebagian karena diguncang pukulan lenci.len ci terhuyung huyung karena asap beracun telah ia hirup sedikt mengakibatkan dia keracunan.cepat dia duduk bersila mengeluarkan racun dalam tubuhnya dengan tenaga hawa murni.pria yang terperangkap tidak tahu masih hidup atau terkubur bersama reruntuhan batu bukit.setelah berhasil mengeluarkan racun dan napas kembali teratur,len ci hanya menarik napas panjang karena obat penawar gagal dia dapatkan malah nya hampir melayang.dia kembali ke desa dan alangkah kaget nya len ci,semua penduduk desa terbunuh mati oleh racun asap dan sebagian terbunuh oleh cakar racun biru.dia kecolongan saat dia lagi memulihkan tenaga mengusir racun asap keluar,pria beracun biru itu datangi desa dan membunuh semua penduduk desa dengan racun asap dan cakar beracun tanpa mandang tua dan muda semua tewas mengenaskan sebagai pelampiasan amarahnya pada biksu len ci.
sambil berdoa biksu len ci menguburkan semua mayat penduduk desa.ini adalah kedua kalinya dia gagal melindungi penduduk desa dari pembantaian sadis setelah di salah satu desa di bunuh salah satu anak buah ketua cabang kuild dupa iblis.
berdiri di depan kuburan massal penduduk anak anak orang tua dan mudah len ci berkata sedih"takdir hidup berjalan tidak sesuai dengan apa yang kalian harapkan,karma baik dan buruk tertanam di dalam tanah dan hilang bagaikan aliran air namun kehidupan reinkarnasi tetap berjalan di kehidupan yang akan datang,kalian tidak berjodoh di kehidupan sekarang yang kacau penuh darah dan air mata,di kehidupan yang akan datang kalian akan hidup di waktu yang aman dan damai tidak ada lagi ada air mata dan penderitaan,karena aku len ci akan mempertaruhkan semua hidup ku dan atas kehendak kebaikan sang budha semua penderitaan akan hilang berganti kedamaian omitofut"doa len ci mengatupkan kedua tapak tangannya bungkuk sekali.setelah itu dia pun pergi dengan semangat melawan ketidak adilan tanpa takut dan bimbang.
berjalan berkelana lagi seorang diri,melewati sebuah bukit berbatu tiba tiba dia mendengar sebuah suara"budha bijaksana dalam situasi seperti ini masih mengirimkan seorang murid budha untuk menyelamatkan dunia yang sedang kacau ini"suara itu terdengar sangat jelas namun sedikit berat.len ci pun melihat dan asal suara ia mendekat kesebuah batu besar disana tampak duduk bersandar seorang biksu berusia hampir 60tahun berjubah kuning yang menandakan jabatannya di kuil lumayan tinggi,namun biksu itu terluka hebat baju kuningnya berubah jadi merah karena darah napasnya pun sudah sangat berat.len ci kaget dan cepat memberi hormat"omitofut,apa yang terjadi pada mu guru,kau terluka parah"kata len ci melihat luka parah itu.biksu itu melihat len ci dengan seksama dalam hati dia dapat merasakan kalau biksu muda yang gagah di hadapannya bukan biksu muda biasa"saudara kecil siapa nama dan asal mu"ditannya biksu tua itu,len ci berdiri dan beri hormat"hamba bernama len ci ,berasal dari perbatasan,hormat pada tetua"kata len ci penuh sopan santun membungkukkan badannya juga kedua tapak tangannya di katup didada ciri khas seorang biksu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar