Selasa, 27 April 2010

Bagian 100

Biksu hin cu merasa ia tidak akan sanggup menuju ke kuil lagi,dan menyerah kan kitab pengubah raga pada len ci untuk di serahkan pada kuil shiolin dan harus di serahkan langsung pada tangan ketua shiolin tidak boleh yang lain dan len ci menyanggupi."suhu,tenang saja aku pasti serahkan kitab pusaka ini langsung kepada ketua shiolin"sambil ambil kitab itu ,tampak senang wajah biksu hin cu"karena kau bukan murid asli kuil, kau harus berjanji untuk tidak membuka dan mempelajari isi kitab itu"kata biksu hin cu"kitab ini pasti berisikan ilmu hebat yang tiada bandingnya,aku tidak akan membuka dan membaca isinya"janji lagi len ci"terima kasih aku bisa pergi dengan tenang sekarang"setelah berkata napas mangkin memburu dan mangkin berat tak lama meninggal.len ci menyimpan kitab itu di saku dada,datang hai pak melompat turun dari udara"serahkan kitab itu,atau kau akan mati"mengancam lagi,len ci tetap tenang berhadapan dengan hai pak"sesuatu yang bukan milikmu tidak akan pernah kau dapatkan,aku tidak ada niat melukai siapa pun kembali lah dan buang rasa dendam dan amarah mu"kata len ci tidak takut di ancam balik menasehati membuat marah hai pak"biksu tidak tahu diri,di dunia ini apa pun dapat ku miliki menghalangi ku adalah mati"mengeluarkan kekuatan terhebatnya tapak berubah jadi semerah darah,len ci tetap diam siaga penuh menrima serangan tapak 5 darah.dengan gerakan yang sangat cepat dan kekuatan penuh dia menyerang tapak kanan memukul kedepan,tanpa ragu sedikit pun len ci menyambut dengan jurus tapak cin kang,dua tapak bentrok menimbulkan ledakan hebat,sama sama terlempar mundur jauh.sama sama bangkit dan duel lagi,pertarungan yang ber jalan imbang hingga sampai tahap puncak adu tenaga yang di menangkan len ci.sama sama terluka namun hai pak lebih serius memilih pergi dari pada memaksa kan diri mengambil kitab itu.len ci juga alami luka dalam berkat khasiat ginseng emas dia dapat sangat cepat pulih dari luka dalam.diamenguburkan biksu hin cu.dan sesuai amanat biksu hin cu yang memintanya mengantarkan kitab pengubah raga ke kuil shiolin dia pun berangkat kesna tanpa membuka membaca sedikitpun isi dalam kitab itu dia langsung menuju ke kuil shiolin dan untuk pertama kali dia datang ke daratan tengah yang kabarnya pusat berkumpulnya petarung nomor satu.sebagai biksu kuil dia tidak terlalu sulit menemukan salah satu perguruan terkuat di dunia disegani dan di takuti hampir semua aliran.
Letak kuil shiolin di atas gunung budha yang sangat terkenal.tidak semua orang bisa naik kesana karena di jaga sangat ketat.pintu gerbang di jaga 7 murid pilihan berilmu sangat hebat dan 3 pos berupa rumah kecil meditasi di jaga masing masing 3 murid pilihan.len ci dari jauh memandang ke atas puncak gunung budha berdiri kuil shiolin yang megah dan kokoh,di samping kuil berdiri patung budha besar memandang jauh ke depan.mata len ci memandang ke arah patung budha raksasa di atas puncak gunung budha,matanya terkatup meresapi berkat yang di berikan sang budha sambil membaca doa budha,mata terbuka dan ia berkata pada patung budha yang sangat jauh di atas puncak gunung dia sendiri kaki gunung saja belum sampai hanya melihat dari jauq.
"omitofut,aku len ci yang berniat menjadi murid budha setulus hati ku,menegakkan ajaran damma budha,dasa sila juga kebenaran dan keadilan untuk menciptakan kedamaian dan keselamatan dunia,saat ini alam dunia fana sedang terjadi keguncangan besar,jika penderitaan tidak terelakan maka kematian pun tidak dapat di hindari,banjir air mata dan darah menggenangi dunia yang fana ini akan ku hentikan dengan segenap daya dan upaya, jika golok pembunuhan tidak kau letakkan di hadapan ku maka pembunuhan tidak akan aku lakukan omitofut"kata biksu len ci lalu berjalan pergi menuju kaki gunung budha.sampai disana dia melewati jalur besar yang biasa di gunakan melewati gerbang utama dengan jalan bertangga.berjalan menaiki tangga dan dia sampai di gerbang yang di jaga 7 murid shiolin dia pun langsung di hadang 3 murid berpakaian baju abu.
"mohon berhenti sebentar,aku tidak pernah melihat wajah mu,kau murid baru yah"tanya salah satu dari tiga orang itu,len ci memberi hormat"aku bukan murid shiolin sini,perkenalkan nama ku len ci,biksu dari perbatasan,ada hal penting yang ingin aku sampaikan pada ketua disini"kata len ci tenang menyampaikan maksud kedatangannya.ketiga orang itu memandang len ci penuh curiga"ada kepentingan apa biksu perbatasan dengan kami,katakan saja nanti akan aku sampai kan"pinta mereka,namun len ci menolak"aku hanya mengembangkan amanat yang di sampaikan dan di pinta hanya bertemu ketua saja di sampaikan mohon di maafkan"kata len ci membungkukan badan sedikit untuk memberi rasa hormat,kata len ci membuat mereka tersinggung"kami adalah penjaga pintu gerbang utama,jika tidak katakan apa tujuan mu datang kesini jangan harap dapat naik ke atas"ancam mereka,len ci tersenyum tipis"kuil budha adalah kuil penyelamatan bagi umat manusia asal kan kedatangan bertujuan baik maka ini adalah berkat yang tidak terhingga,maaf aku harus naik keatas bertemu dengan ketua kuil"kata len ci berjalan bermaksud akan meneruskan jalannya"kau biksu gadungan,kau anggap kami penjaga gerbang ini apa"kata salah seorang,tangan kanan terangkat mencengkram bahu len ci,serangannya hebat mengandung tenaga cukup kuat,di biar kan len ci begitu saja sehingga tercengkram tepat bahu kanan len ci dari belakang dan saat mau di remas muncul sebuah tenaga tolakan yang sangat kuat mementalkan cengkraman itu hingga terhentak mundur beberapa langkah ke belakang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar