Rabu, 02 Desember 2009

bagian 74

Gadis baju kuning tidak lain adalah pu hui yang tanpa sengaja melihat pertarungan itu,ia dalam perjalanan menuju ke kota lain menghindari anak buah kuil dupa setelah terjadi konflik degan anak buah wang jin dan ayahnya lebih memilih bergabung dengan kuil dupa dari pada jadi musuh.setelah melihat pertarungan dan mengenal ka kau yang menyerangseorang biksu yang bertarung dengan pria yang memiliki ilmu golok hebat ,timbul niat nya membunuh kleng wat dalam satu serangan dengan melem parkan pedang dan usahanya berhasil pedang yang ia lesatkan berhasil menembus tubuh leng wat.tanpa gangguan leng wat duel jadi imbang.
Len ci bertarung dengan semua kemampuan dan jurusnya begitu juga wang jin.pentuan pertarungan pun terjadi,serangan golok maut wang jin dengan yang sudah tumpul akibat pertama kali bentrok dengan kristal langit wong han di tambah tenaga abadi len ci mangkin hilang ketajamannya,pertarungan hidup mati sampai pada akhir penentuan.sabetan golok berkekuatan luar biasa kuatnya menghantam dada len ci yang terlindungi tenaga abadi budha,tapak cin kang berkekuatan penuh dengan telak mengenai dada wang jin semua itu terjadi saat bersamaan hingga timbul ledakan dua kali,sama sama terlempar mundur akibat hantaman lawan.sial bagi wang jin,ia terlempar dengan punggung mengarah kearah pu hui yang sedang melihat dengan tegang,tanpa pikir panjang pedang pu hui terhunus menusuk ke depan dimana arah punggung wang jin datang,pukulan tapak cin kang len ci telah melukai wang jin dengan parah dan ia tidak dapat mengelak setelah terkena tapak cin kang.pedang pu hui dengan telak menembus punggung dada wang jin hingga tembus,wang jin hanya mengeluarkan suara kecil mata melotot melihat ujung pedang di dadanya,golok besar di tangan kanan terjatuh dan ia pun terlempar setelah di tendangan pu hui sambil mencabut pedangnya,nyawa wang jin pun meregang di bawah tanah.pu hui sudah mengira biksu mudah itu pun sudah tewas terkena tebasan wang jin terlempar sejauh 20meter.tiba tic matanya terbuka lebar melihat biksu itu bergerak dan bangkit berdiri,terhuyung huyung darah membasahi baju abu abunya sangat banyak,lukanya sudah melewati batas luka biasa,bukan hanya dari mulut dan hidungnya,dari dadanya pun terobek besar terlihat luka dua baris bekas tebasan golok wang jin menga ngah.tebasan golok maut wang jin telah menjebol perisai tenaga abadi budha.luka itu bagi orang lain mungkin sudah mati,namun semangat membara untuk selamatkan gadis yang di bawah du dek telah membuat ia bertahan sampai tetes darah penghabisan ia telah gagal selamatkan anak anak dan gadis suci dari tangan siong bu dan ia berjanji tidak akan lakukan dua kali kesalahan yang sama.semangat membara untuk bertahan hidup demi menolong gadis itu membuat ia tidak mati begitu muda.biksu itu bertarung dengan leng wat,dan disana tergeletak tubuh ka kau yang terdiam,membuat pu hui menduga biksu itu tentu searah dengannya.yang jelas ilmu biksu itu hebat sekali.melìhat kondisi parah biksu itu pu hui kaget,dan melompat mendekat pada biksu len ci''biksu,kau terluka parah,biarkan aku membawamu ke tabib''kata pu hui,biksu len ci,bernapas memburu namun sinar matanya bagai seekor mata sinaga membara penuh semangat''tidak perlu,terima kasih nona telah melakukan suatu kebaikan,budi baik nona semoga di balas oleh sang budha''.kata biksu len ci,pu hui merasakan kekuatan semangat yang luar biasa kuatnya pada biksu len ci,sebuah semangat pantang menyerah,lalu biksu len ci berkata lagi''pertemuan kita disini adalah jodoh dan takdir kita,di lain dan kesempatan kita akan bertemu lagi,aku mohon diri jaga diri nona baik baik''.setelah berkata biksu len ci berjalan pergi mengejar du dek''biksu,kau sepertinya terburu buru,biarkan aku membantumu''kata pu hui,biksu len ci menolak''setiap orang memiliki kehidupan masing masing,terima kasih atas pertolongannya''kata biksu len ci,lalu berjalan meninggalkn pu hui,berjalan sambil berlari.walau dengan terhuyung huyung.karena ingin tahu pu hui ikuti biksu itu dari jauh.setelah berjalan seharian,sampai juga len ci ke markas wang jin,ia langsung di sambut serangan puluhan anak buah wang jin.walau terluka anak buah itu belum cukup membunuh len ci.ia masih dpt menjtuhkan beberapa orang dan akhirnya terjatuh sendiri.ia banyak kehilangan darah akibat luka yang ia alami ,tubuhnya sudah tidak sanggup lagi menopang semangatnya yang membara.du dek kaget luar biasa mengetahui gurunya tewas di tangan len ci bersama ka kau,dan leng wat.walau di kurung puluhan bahkan ratusan anak buah du dek len ci tetap tidak gentar.napas biksu len ci memburu luka lukanya mangkin parah,du dek melihat kondisi len ci tertawa penuh kemenangan.sepertinya len ci hanya sampai disana tidak mampu lagi lakukan pertarungan seluruh tenaganya terkuras habis darah dan luka sudah tidak mampu di tanggung badan len ci walau semangat masih kuat apa daya badan tidak kuat lagi.beramai ramai menyerang len ci yang sudah sekarat terjatuh terbaring bernapas memburuh,ia hanya siap menerima kematian inilah batas dari kemampuan tempurnya.mata tertutup dan membaca doa penutup hidup.tidak ada penyesalan dan dendam pada musuh musuhnya sebuah senyum manis terakhir di wajah len ci,puluhan orang siap ramai ramai mencincang tubuh len ci,kaget tiba tiba di atas udara melompat turun seorang gadis baju kuning memutar pedang menghalau puluhan anak buah du dek.mereka semua tersapu sinar pedang.gadis itu tidak lain adalah pu hui yang mengikuti len ci penasaran dengan luka separah itu masih mau pergi buru buru,ia yang kenal du dek jadi marah mempertaruhkan nyawanya menolong biksu len ci padahal baru ia kenal.du dek yang kenal dengan pu hui segera memerintah menangkap pu hui bukan membunuhnya.dalam sekejap pu hui sudah di keroyok puluhan orang , pu hui juga harus lindungi biksu len ci.tiba tiba muncul asap aneh ke arena pertarungan orang orang yang tercium langsung jatuh pingsan termasuk len ci dan pu hui.du dek melihat itu kaget, itu adalah asap beracun,cepat pun tarik mundur anak buahnya jika tidak akan teracun semua.saat semua anak buah mundur,dua bayangan menyambar tubuh pu hui dan len ci lalu hilang di balik bangunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar